Mengenal Programmable Logic Controller (PLC)

Must Read

Kenali Perbedaan MCB, MCCB, & ACB

Dalam dunia listrik, hal yang harus diperhatikan dan menjadi perhatian utama adalah mencegah terjadinya konsleting yang bisa menyebabkan kebakaran...

Tips Menghemat Penggunaan Listrik

Menghemat penggunaan listrik adalah cara yang baik untuk menjaga keuangan Anda dan juga membantu lingkungan. Berikut ini adalah beberapa...

Fungsi Trafo dan Jenis-Jenisnya

Apa Itu Trafo? TRAFO adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. maksud...

Apa itu PLC?

PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah sistem kontrol industri yang digunakan untuk mengontrol berbagai macam peralatan dan mesin di lingkungan industri. PLC sangat penting dalam dunia industri karena memungkinkan pengendalian dan pengaturan sistem produksi yang lebih efektif dan efisien.

Pengertian lain dari PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebagai suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika.

Bagaimana cara PLC Bekerja?

PLC bekerja dengan mengumpulkan data dari berbagai sensor dan memprosesnya dengan menggunakan logika digital. Data yang dihasilkan kemudian digunakan untuk mengontrol sistem produksi dan memastikan bahwa mesin dan peralatan bekerja dengan benar. PLC memiliki kemampuan untuk mengontrol berbagai jenis peralatan seperti motor, pompa, lampu, dan lain-lain.

Programmable Logic Controller (PLC)
1.1 Siemens SIMATIC Programmable Logic Controller (PLC)

Komponen apa saja yang menyusun PLC?

PLC terdiri dari tiga komponen utama, yaitu CPU, Input/Output (I/O) dan pemrograman. CPU adalah bagian utama dari PLC dan bertanggung jawab untuk memproses data dan mengambil keputusan. Input/Output (I/O) digunakan untuk menghubungkan PLC dengan peralatan di lapangan seperti sensor, switch, dan motor. Pemrograman digunakan untuk mengatur operasi dan pengendalian sistem produksi.

PLC dapat diprogram dengan bahasa pemrograman yang berbeda, seperti ladder logic, function block, dan structured text. Ladder logic adalah bahasa pemrograman yang paling populer dan paling mudah dipahami. Bahasa pemrograman ini menggunakan simbol-simbol logika yang mirip dengan rangkaian listrik.

Baca Juga: Fungsi Stabilizer dan Jenisnya

Keunggulan dan Kelemahan PLC

PLC juga memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas dan keandalan. PLC dapat diprogram ulang untuk memenuhi kebutuhan produksi yang berbeda dan dapat dengan mudah diintegrasikan dengan sistem produksi yang ada. Selain itu, PLC juga tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk seperti suhu ekstrem dan getaran.

Namun, PLC juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah harga yang relatif mahal, terutama untuk aplikasi yang lebih kecil dan sederhana. Selain itu, meskipun PLC sangat andal, mereka tidak sepenuhnya bebas dari kesalahan dan kegagalan, yang dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan dalam proses produksi.

Dalam kesimpulan, PLC adalah teknologi yang sangat penting dalam industri karena memungkinkan pengendalian dan pengaturan sistem produksi yang lebih efektif dan efisien. PLC terdiri dari tiga komponen utama, yaitu CPU, Input/Output (I/O) dan pemrograman. Meskipun PLC memiliki kelemahan seperti harga yang relatif mahal dan potensi kesalahan, manfaatnya bagi industri jauh lebih besar.

Jenis dan Fungsi PLC 

  1. PLC Relay. Adalah jenis PLC yang paling sederhana dan digunakan secara luas dalam aplikasi yang lebih kecil. PLC Relay digunakan untuk mengontrol sinyal output diskrit seperti relay elektromagnetik dan kontaktor.
  2. PLC Modular. Adalah jenis PLC yang paling umum digunakan dalam aplikasi industri. PLC Modular memiliki kemampuan untuk mengontrol berbagai jenis sinyal output dan input termasuk sinyal analog. Jenis ini memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk diprogram dan dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
  3. PLC Compact. Adalah jenis PLC yang dirancang untuk aplikasi yang memerlukan pengontrolan yang sederhana dan kecil. PLC Jenis ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan PLC Modular dan umumnya memiliki jumlah sinyal input/output yang lebih sedikit.

Fungsi utama dari PLC adalah untuk mengontrol sistem otomatis dengan melakukan pemrosesan logika input dan output. PLC menerima input dari sensor dan perangkat input lainnya, kemudian memproses data tersebut dan menghasilkan output yang diinginkan untuk mengontrol sistem. PLC juga dapat melakukan fungsi-fungsi khusus seperti pemantauan kondisi sistem, pengaturan waktu, dan penghitungan. Dengan menggunakan PLC, sistem kontrol dapat diimplementasikan dengan lebih mudah, cepat, dan terukur sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan produksi.

Jadi, itu lah pengertian dari PLC. Semoga membantu untuk kamu yang sedang bingung ya. Apabila artikel ini informatif jangan lupa untuk like, share, follow dan juga stay tune di blog Rajalistrik. Thankyou!

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Latest News

Kenali Perbedaan MCB, MCCB, & ACB

Dalam dunia listrik, hal yang harus diperhatikan dan menjadi perhatian utama adalah mencegah terjadinya konsleting yang bisa menyebabkan kebakaran...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -