Pada umumnya kita pernah melihat atau mendengar istilah ballast. Ok istilah ballast itu pasti tentang kelistrikan yah…bukan sejenis makanan loh hehee. Ballast biasanya erat hubungannya dengan lampu TL, lampu yang umumnya berbentuk panjang seperti pipa. Nah kalo begitu apa sih sebenarnya fungsi ballast pada rangkaian lampu TL?
Fungsi Ballast
Ballast adalah sebuat komponen elektronik yang berfungsi menyalakan lampu TL, dengan cara memberikan sumber tegangan AC 220 Volt dari PLN kemudian dirubah menjadi tegangan AC 500 sampai 800 Volt dengan frekuensi 20 sampai 60 KHz. Yang anda perlu ketahui dahulu bahwa ballast elektronik merupakan modifikasi dari ballast trafo. Untuk lebih jelasnya mari kita kupas lebih dalam lagi.
Macam macam ballast :
- Ballast trafo : berikut gambarnya untuk balas trafo.
- Ballast elektronik : berikut gambarnya untuk ballast elektronik.
Ballas elektronik yang sering kita gunakan itu, memiliki beberapa bagian utama yaitu :
- Starter kapasitor : berfungsi untuk menyalakan lampu TL (fluorescent) untuk pertama kalinya, sedangkan pada rangkaian ballast elektronik dengan frekuensi yang tinggi tidak lagi membutuhkan bantuan starter.
- DC to AC converter : berfungsi merubah tegangan HVDC 320 volt menjadi tegangan yang lebih tinggi, yaitu AC 500 sampai 800 Volt dengan frekuensi 20 sampai 60 KHz.
- Rectifier : berfungsi merubah tegangan listrik bolak-balik AC 220 volt yang berasal dari PLN menjadi tegangan searah (DC) tinggi (High Voltage DC /HVDC) 320 volt. Artinya fungsi dari rectifier ini adalah kebalikan dari fungsi bagian DC to AC converter.
Tipe-tipe Ballast
Ballast elektronika mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan ballast trafo yaitu memiliki bobot lebih ringan, efisiensi lebih tinggi, dan tidak terdeteksinya kedipan oleh mata. Namun tahukah anda bahwa ballast elektronik punya beberapa tipe yakni Flyback Inverter, Current Source Resonant, dan Voltage Source Resonant. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat penjabaran di bawah ini.
-
Flyback Inverter :
Tipe ballast ini adalah flyback inverter. Tipe yang satu ini memang tidak begitu populer di pasaran karena menggunakan pendekatan transien tegangan tinggi sehingga berdampak langsung dengan penggunaan rangkaian tegangan tinggi. Begitu pula dengan komponen transistor yang digunakan, juga yang bertegangan tinggi.
-
Current Source Resonant :
Tipe ballast yang satu ini memperlukan komponen tambahan berupa induktor. Selain itu pada ballast current source resonant juga memerlukan transistor tegangan tinggi, sama seperti flyback inverter. Karakteristik transistor yang digunakan haruslah memiliki tegangan breakdown.
-
Voltage Source Resonant :
Tipe ballast yang satu ini memiliki spesifikasi yang lebih baik karena dapat mencegah interferensi gelombang radio. Sebenarnya masing-masing tipe ballast tadi punya kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.
Setelah kita mengetahui apa itu ballast, fungsi ballast, macam-macam ballast, tipe-tipe ballast lalu kenapa masih banyak orang memilih menggunakan lampu TL yang menggunakan ballast walaupun sekarang ini orang sudah banyak yang menggunakan lampu LED atau bohlam, namun masih ada sebagian orang lebih memilih menggunakan lampu TL karena nilai efisiensinya yang dirasa lebih baik. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan efisiensi disini adalah perbandingan antara intensitas cahaya yang dihasilkan dengan daya listrik yang digunakan. Itu sebabnya kenapa lampu TL masih menjadi primadona bagi banyak orang, karena nilai efisiensinya.
Demikian penjelasan singkat dari kami tim artikel rajalistrik.com. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan anda seputar dunia elektronika pada umumnya, dan tentang ballast trafo dan ballast elektronik lampu TL khususnya. Jangan lupa share info ini ke teman-teman teknisi elektro lainnya.
Baca juga :
Jenis Steker (Colokan Listrik)
IOT | Internet of Thing | Kontrol elektronik rumah menggunakan HP